Senin, 05 Januari 2015

Geopolitik Indonesia

Makalah Kewarganegaraan
Geopolitik Indonesia
  









DOSEN PENGAJAR:
Drs. Anwar Aulia, M.Pd


DISUSUN OLEH


KELOMPOK 1 :
Tingkat 1C

1.  Mahesti Sukma        P27901114107
2.  Nita Dwi Lestari      P27901114112
3.  Rahma Solihat         P27901114117
4.  Yeni Rizika              P27901114131
5.  Yuniar Rahmi          P27901114132


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Dr. Sitanala Desa Karang Sari Kec. Neglasari
TANGERANG

2014


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Penyusun mengucapkan  puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga Makalah Mata Kuliah Kewarganegaraan yang berjudul “Geopolitik Indonesia”  ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan segala daya upaya yang kami miliki, kami maksimalkan kemampuan kami untuk menyusun makalah ini.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam penulisan Makalah ini. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk  melengkapi tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan. Kami berharap semoga makalah yang telah kami buat ini dapat bermanfaat.
Penyusun menyadari Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, jadi penyusun mengucapkan mohon maaf atas kesalahan yang penyusun lakukan, penyusun juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Makalah ini.
Wassalamualaikum wr.wb



Tangerang, 26 September 2014

Kelompok 1
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
Kata Pengantar ..……………………………………………………..                   i
Daftar Isi ..…………………………………………………………….                  ii
Surat Pernyataan Tidak Plagiat ……………………………………..                   iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………                  1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………                  1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………                1
1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………….                 1
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………..         ……..                   3
2.1 Pengertian Geopolitik ……………………………………………                   3
2.2 Teori-teori Geoplitik …………………………………………….         
2.3 Pandangan-pandangan Ahli Politik …………………………….          6
2.4 Kaitan Geopolitik terhadap Pemikiran Wawasan Nasional Indonesia ………………………………………………………………………..           7
BAB III PENUTUP ………………………………………………….                  10
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………….                  10
3.2 Saran ……………………………………………………………..                   10
Daftar Pustaka

Surat Pernyataan Bebas  Plagiarisme

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1.     Mahesti Sukma              P27901114107
2.     Nita Dwi Lestari            P27901114112
3.     Rahma Solihat               P27901114117
4.     Yeni Rizika                    P27901114131
5.     Yuniar Rahmi                P27901114132

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa  Makalah yang berjudul “Geopolitik Indonesia” adalah benar hasil karya kelompok kami.Hal-hal yang bukan karya kelompok kami dalam Makalah ini dicantumkan sumber dalam daftar pustaka.
Demikian surat pernyataan yang kelompok kami buat tanpa ada unsur paksaan dari siapapun dan dipergunakan sebagai mana mestinya.






Tangerang, 26 September 2014

Kelompok 1
BAB  I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. Geo berarti bumi dan politik berasal dari bahasa Yunani polite. Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dan teia artinya urusan. Geopolitik biasa juga disebut dengan wawasan nusantara. Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang menitik beratkan pada pertimbangan geografik, wilayah atau teritorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kapada sistem politik suatu negara. Sebaliknya politik negara itu secara langsung akan berdampak kepada geografi negara bersangkutan. Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan. Oleh karena itu penyusun mengambil topik Geopolitik Indonesia untuk mengetahui fungsi Geopolitik itu untuk persatuan dan kesatuan Negara serta peran Geopolitik Indonesia dalam pembinaan kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara yang mungkin muncul dalam proses pencapaian tujuan.



1.2     Rumusan Masalah
1.     Apakah Pengertian Geopolitik ?
2.     Adakah Teori-teori Tentang Geopolitik Indonesia?
3.     Adakah Pandangan-pandangan Ahli Geopolitik?
4.     Bagaimana Kaitan Geopolitik Terhadap Pemikiran Wawasan Nasional Indonesia?

1.3     Tujuan Penulisan
1.     Untuk Mengetahui  Pengertian Geopolitik.
2.     Untuk Mengetahui  Teori-teori Geopolitik Indonesia.
3.     Untuk Mengetahui Pandangan-pandangan Ahli Geopolitik.
4.     Untuk Lebih Memahami Kaitan Geopolitik Terhadap Wawasan Nasional Indonesia. 














BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengertian Geopolitik
Geopolitik Sebagai Ilmu Bumi Politik
Geopolitik secara etimologi berasal dari kata Geo (Yunani) yang berarti bumi dan tidak lepas dari pengaruh letak serta kondisi geografis bumi yang menjadi wilayah hidup. Geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor-faktor geografi, startegi, serta politik suatu negara, sedang untuk implelemtasinya diperlukan suatu strategi yang bersifat nasional. Berdasarkan ini maka kebijakan penyelenggaraan suatu negara di dasarkan atas keadaan atau lingkungan tempat tinggal negara itu.
Istilah geopolitik pertama kali diartikan oleh Frederich Ratzel sebagai ilmu bumi politik (Political Geography) yang kemudian diperluas oleh Rudolf Kjellen menjadi Geographical Politic, disingkat Geopolitik.
Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan.
Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur yang pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.

2.2     Teori-teori Geopolitik
1.  Frederick Ratzel (Teori Ruang)
Ratsel menyatakan bahwa negara dalam hal-hal tertentu dapat disamakan dengan organism, yaitu mengalami fase kehidupan dalam kombinasi dua atau lebih antara lahir, tumbuh, berkembang, mencapai puncak, surut dan mati. Inti ajaran Ratzel adalah teori ruang yang ditempati oleh kelompok-kelompok politik (negara-negara) yang mengembangkan hukum ekspansionisme baik di bidang gagasan, perutusan maupun produk.
Untuk membuktikan keunggulan yakni negara harus mengambil dan menguasai satuan-satuan politik yang berkaitan terutama yang bernilai strategis dan ekonomis. Ratzel memprediksi bahwa pada akhirnya di dunia ini hanya tinggal negara unggul bisa bertahan hidup dan menjamin kelangsungan hidupnya.
2.  Rudolf Kjellen (Teori Kekuatan)
Kjellen mengembangkan teori ruang Ratzel dengan menganggap bahwa negara sebagai organism dirumuskan ke dalam sistem politik/pemerintahan melalui 5 pembidangan yaitu : (a) kratopolitik (politik pemerintahan), (b) Ekono-politik, (c) Sosiopolitik, (d) Demopolitik dan (e) Geopolitik. Inti ajaran Kjellen adalah tiap negara di samping berupaya untuk menjaga kelangsungan hidupnya, juga mewajibkan bangsanya untuk berswasembada mengembangkan kekuatan nasionalnya secara terusa menerus. Dampak pengembangan kekuatan nasional memberikan dua arti penting, (a) Ke dalam : Menumbuhkan kesatuan dan persatuan yang harmonis dan (b) Ke luar : Dalam pemekaran wilayah dapat memperoleh batas-batas yang jelas dengan negara-negara di sekitarnya. Kjellen memprediksi bahwa pergulatan antara kekuatan kontinental (darat) dengan kekuatan maritime (laut) pada akhirnya akan dimenangkan oleh kekuatan kontinentak sekaligus menguasai pengawasan di laut.
3.    Karl Houshoffer (Teori Ekspansionisme)
Karl Houshoffer mengajarkan faham geopolitik sebagai ajaran ekspansionisme dalam bentuk politik geografi yang menitikberatkan pada soal-soal strategi perbatasan, ruang hidup bangsa dan tekana rasial, ekonomi dan sosial sebagai faktor yang mengharuskan pembagian baru kekayaan dunia. Inti faham geopolitik Houshoffer pada dasarnya adalah penyempurnaan teori Kjellen, yaitu : (a) Kekuasaan imperium daratan pada akhirnya menguasai imperium lautan (b) Akan timbul negara-negara besar di Eropa, Asia dan Afrika. Prediksi Houshoffer tersebut, dalam banyak hal telah mendorong lahirnya Nazi Jerman di bawah Hitler yang bersemboyan Jerman Raya di atas semua Negar,a sedangkan di Asia lahir chauvinisme Jepang dengan semboyan Hako I Chiu yaitu menjadikan Jepang sebagai pemimpin Asia, cahaya Asia dan pelopor Asia (Tiga A).
4.  Sir Harold Mackinder (Wawasan Benua)
Mackinder merupakan penganut teori kekuatan, yang mencetuskan wawasan benua sebagai konsep pengembangan kekuatan darat. Teorinya menyatakan bahwa “barang siapa menguasai daerah jantung (haertland) yaitu Eropa-Asia akan dapat menguasai pulau-pulau dunia dan akhirnya akan menjadi penguasa dunia.
5.  Sir Walter Raleigh dan Alfred Thayer Mahan (Wawasan Bahari)
Teori Raleigh dan Mahan pada dasarnya adalah teori kekuatan lautan/bahari. Mereka mengatakan bahwa siapa yang menguasai lautan akan menguasai jalur perdagangan dunia, yang berarti menguasai kekuatan dunia sehingga akhirnya akan dapat menguasai dunia.
6.  W. Michel dan John Frederick Charles Fuller (Wawasan Dirgantara)
Mitchel dan Fuller berpendapat bahwa kekuatan udara merupakan kekuatan yang paling menentukan penguasaan dunia. Keunggulan yang dimiliki dirgantara adalah pengembangan kekuatan di udara, memiliki daya tangkis yang andal dari berbagai ancaman lawan dalam tempo cepat, dasyat dan dampaknya sangat mengerikan lawan sehingga tidak ada kesempatan bagi lawan untuk bergerak.
7.   Nocholas J. Spykman (Teori Daerah Batas/Rimland)
Teori Spykman juga disebut Wawasan Kombinasi, yaitu teori menghubungkan kekuatan darat, laut dan udara, yang dalam pelaksanaannya disesuikan kondisi dan kebutuhan. Nocholas mengatakan bahwa siapa yang mampu mengkombinasi kekuatan darat, laut dan udara akan menguasai daerah batas antar bangsa secara permanen dan abadi.



2.3     Pandangan-pandangan Ahli Geopolitik
1.        Pandangan Ajaran Frederich Ratzel
Pada abad ke  -19, frederich ratzel merumuskan untuk pertama kalinya ilmu bumi politik sebagai hasil penelitiaannya  yang ilmiah dan universal. Pokok – pokok ajaran frederich sebagai berikut.
a)     Dalam hal – hal tertentu pertumbuhan Negara  dapat dianalogikan dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang lingkup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup, menyusut dan mati.
b)    Negara identik dengan suatu ruang yang di tempati oleh kelompok  politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi tersebut, makin besar kemun gkinan kelompok politik itu tumbuh.
c)     Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak lepas dari hokum alam.
d)    Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin mbesar kebutuhannya akan sumber daya alam.
2.        Pandangan agama Rudolf kjellen
Kjellen melanjutkan ajaran rathel tentang teori organism.
a)     Negara merupakan satuan biologis, suatu organisme hidup, yang memiliki intelektual. Negara dimingkinkan untuk memperoleh ruang yang cukup luasagar kemampuan dan kekuatan rakyatnya dapat berkembang secara bebas.
b)    Negara merupakan suatu system politik/ pemerintahan yang meliputi bidang – bidang: geopolitik, ekonomi politik, demo politik, social politik, dan krato politik.
c)     Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar,
3.        Pandangan ajaran Karl Haushofer
Pandangan karl Haushofer berkembang di jerman ketika Negara ini berada dibawah kekuasaan adolft hilter.
Haushofer menganut teori/ pandangan klellen yaitu:
a)     Kehausan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasaan imperium maritime untuk menguasai penguasaan laut.
b)    Beberapa Negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai eropa, afrika, asia barat, serta jepang di asia timur.
c)     Rumusan ajaran Haushofer lainnya adalah sebagai berikut, geopoitik adalah sebagai doktrin Negara yang menitikberatkan soal- soal strategi perbatasan.
4.        Pandangan ajaran Sir Halford Mackinder
Teori ahli geopolitik ini pada dasarnya menganut “ konsep kekuatan” dan mencetuskan wawasan benua yaitu konsep kekuatan di darat. Ajarannya mengatakan: barang siapa dapat menguasai “ daerah jantung” yaitu Eurasia (eropa asia), ia akan dapat menguasai pulau dunia.


5.                 Pandangan ajaran sir walter Raleigh dan Alfred Thyer Mahan
Kedua ahli ini mempunya gagasan “wawasan bahari” yaitu kekuatan lautan. Ajarannya mengatakan bahwa barang siapa menguasai lautan akan menguasai “ perdagangan” menguasai perdagangan berart menguasai   “ kekayaan dunia” Sehingga akhirnya menguasai dunia.
6.        Pandangan ajaran W. Mithel, A. Savesky, Giulio, dan Jhon frederik Charles Fuller Keempat ahli geopolitik ini berpendapat bahwa kekuatan justru yang paling menentukan. Mereka melahirkan teori “ wawasan dirgantara” yaitu konsep kekuatan di udara. Kekuatan di udara hendaknya mempunyai daya yang dapat di andalkan.
7.        Ajaran Nicholas J. Spykman
Ajaran ini menghasilkan teori yang dinamakan teori daerah batas (rimland), yaitu teori wawasan kombinasi yang menggabungakan kekuatan darat, laut, dan udara.

2.4     Kaitan Geopolitik terhadap Pemikiran Wawasan Nasional Indonesia
Konsepsi Wawasan Nusantara dibangun atas geopolitik bangsa Indonesia yaitu unsur ruang, yang kini berkembang tidak saja secara fisik geografis, melainkan dalam pengertian secara keseluruhan. Bangsa Indonesia memiliki pandangan sendiri mengenai wilayah yang dikaitkan dengan politik atau kekuasaan. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik bangsa Indonesia (HAN, Sobana 2005). Wawasan Nusantara dapat dikatakan sebagai penerapan teori geopolitik dari bangsa Indonesia (Chaidir Basrie 2002). Oleh karena itu, bangsa Indonesia juga menolak paham ekspansionisme dan adu kekuatan yang berkembang di Barat. Bangsa Indonesia juga menolak paham rasialisme karena semua manusia mempunyai martabat yang sama, dan semua bangsa memiliki hak dan kewajiban yang sama berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang universal.

















BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Jadi, geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan – peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia dijadikan sebagai pola pikir dan pandangan hidup masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Kekuatan negara Indonesia terletak pada : posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh par pendiri negara ini dan diikrarkan dalam sebuah Sempah Pemuda. Sehingga pandangan geopolitik bangsa Indonesia harus  didasarkan pada nilai – nilai Pancasila yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 agar tercipta suatu Persatuan dan Kesatuan Negara Indonesia.

3.2     Saran
Sebagai warga negara yang baik, siapapun kita, baik pejabat, konglomerat, masyarakat biasa maupun pengemis sekalipun sepatutnya menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara sesuai dengan perturan dan hukum yang berlaku.
Sehingga tercipta kehidupan yang teratur dan tertib di segala aspek. Wawasan nusantara atau yang bisa juga disebut dengan geoplitik di Indonesia ini bisa berguna dan berjalan dengan baik. Tiap individu pun seharusnya paham bagaimana aplikasi geopolitik yang benar itu seperti apa dan praktiknya dalam kehidupan nyata bisa dengan tepat.


















DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar